Perhutani Harus Hidupkan Industri Kecil

26-05-2015 / KOMISI VI

Perum Perhutani dihimbau untuk kembali menghidupkan sentra-sentra industri kecil terutama industri mebel dengan pendampingan yang masif. Lahan-lahan tidur yang selama ini belum termanfaatkan harus dihidupkan dengan mengajak masyarakat sekitar hutan untuk berperan.

Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani (dapil Jateng V), Senin (25/5). Menurut Endang, di Jawa Tengah (Jateng), masih banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk argoindustri. “Selama ini lahan tidur di Jateng tidak termanfaatkan, sehingga kita himbau untuk dihidupkan supaya memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Jangan dibiarkan lahan tidur begitu saja. Itu harus bermanfaat untuk industri-industri kecil.”

Di Jateng usaha mebel begitu banyak. Sementara usaha mebel, sambung Endang, sedang menurun. Di sinilah Perhutani punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat, terutama membantu menghidupkan geliat permebelan di Jateng. “Sekarang mebel sedang anjlok. Bagaimana bisa memberi pendampingan, sementara Perhutani tidak melakukan aksi tanam dan tebang.  Semangatnya kurang,” nilai Endang.

Ditambahkan politisi Partai Golkar itu, aksi sosial yang dilakukan Perhutani selama ini juga belum terlalu menonjol. Aksi corporate social responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh Perhutani belum konkrit. Anggaran bagi hasil produksi hutan kayu dan nonkayu hanya Rp12 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat. Endang menilai jumlah tersebut masih terlalu kecil.

“Kalau yang disediakan Perhutani cuma Rp12 miliar, apa yang bisa diberikan bagi rakyat. Pelestarian lingkungan di tengah masyarakat selama ini juga belum ada. Ayo kita bersama-sama mensejahterakan rakyat. Saya duduk di sini untuk rakyat,” aku Endang lagi. Bila ada lahan milik Perhutani yang belum dimanfaatkan, hendaknya mengajak masyarakat setempat untuk ikut memanfaatkannya dengan baik.

“Lahan tidur bisa digunakan untuk pendampingan. Misalnya, lahan tersebut ditanami pohon jabon. Produksinya bisa dilakukan bersama-sama, agar mendapatkan income yang memadai bagi industri kecil,” tambah Endang. (mh), foto : iwan armanias/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Komisi VI Dorong Himbara Bangun Ekonomi dari Bawah
22-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rinimenekankan pentingnya peran Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam membangun...
Penghapusan Tantiem Jangan Sampai Pengaruhi Kinerja BUMN
21-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Penghapusan tantiem di BUMN (Badan Usaha Milik Negara) disambut baik oleh Anggota Komisi VI DPR RI Ismail....
Mufti Anam Dorong Perbankan Dukung Pembiayaan UMKM Mitra Program MBG
21-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam meminta perbankan nasional lebih serius mendukung keberhasilan program...
Harga Gula dan Tetes Tebu Anjlok, Komisi VI Dengar Keluhan APTRI
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengadukan anjloknya harga gula dan tetes tebu kepada Komisi VI DPR...